Rabu, 11 Maret 2015

SEJARAH PENEMUAN RADIOAKTIF


Pada tahun 1896, Antoine Henry Becquerel menemukan garam uranium yang dapat memancarkan sinar yang dapat merusak plat photo yang ditutup dengan kertas hitam. Selain itu, sinar tersebut dapat pula menembus lempengan logam yang sangat tipis. Sinar tersebut diberi nama Sinar Radioaktif, sedangkan unsur yang dapat memancarkan sinar radioaktif disebut Unsur Radioaktif.
Setelah ditemukan unsur Uranium, Marie Sklodowska dan Pierre Curie menemukan unsur radioaktif lainnya yaitupolonium (Po) danRadium (Ra). Pemberian nama unsur Polonium diambil dari nama negara asal Marie Skldowska yaitu Polandia.
sedangkan nama unsur Radium diambil dari bahasa Yunani ”radiare” yang artinya bersinar. Polonium dan Radium merupakan isotop-isotop dari unsur uranium karena unsur-unsur tersebut merupakan hasil pemisahan dari bijih uranium. Isotop-isotop yang berasal dari unsur radioaktif disebutRadioisotop. Sinar yang dipancarkan oleh unsur radioaktif dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar.
Berkas sinar tersebut yaitu sinar alpha (α), sinar beta (β), dan sinar gamma (γ).



Sinar-sinar Radioaktif

Sifat-sifat sinar radioaktif seperti yang telah diterangkan salah satunya di atas yaitu dapat menghitamkan plat film, selain itu sinar ini dapat menembus logam yang tipis, dan dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar, yaitu sinar alpha, beta, dan gamma.Sinar Alpha ialah sinar yang dapat dibelokkan oleh medan kutub negatif, berarti sinar alpha merupakan partikel-partikel yang bermuatan positif. Dari hasil penelitian ternyata partikel alpha sama dengan inti Helium (He).
Sinar Beta ialah sinar sinar yang dapat dibelokkan oleh medan magnet kutub positif, berarti sinar beta merupakan partikel-partikel yang bermuatan negatif. Dari hasil penelitian ternyata partikel beta sama dengan partikel elektron.
Sinar Gamma ialah sinar yang tidak dapat dibelokkan oleh medan magnet. Berarti sinar gamma sama dengan sinar X dan merupakan gelombang elektroomagnet yang mempunyai panjang gelombang pendek.

   a.     Sinar alfa ( α )

Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif. Partikel sinar alfa sama dengan inti helium -4, bermuatan +2e dan bermassa 4 sma. Partikel alfa adalah partikel terberat yang dihasilkan oleh zat radioaktif. Sinar alfa dipancarkan dari inti dengan kecepatan sekitar 1/10 kecepatan cahaya. Karena memiliki massa yang besar, daya tembus sinar alfa paling lemah diantara diantara sinar-sinar radioaktif. Diudara hanya dapat menembus beberapa cm saja dan tidak dapat menembus kulit. Sinar alfa dapat dihentikan oleh selembar kertas biasa. Sinar alfa segera kehilangan energinya ketika bertabrakan dengan molekul media yang dilaluinya. Tabrakan itu mengakibatkan media yang dilaluinya mengalami ionisasi. Akhirnya partikel alfa akan menangkap 2 elektron dan berubah menjadi atom helium 4 2

 b.      Sinar beta (β)

Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Sinar beta merupakan berkas elektron yang berasal dari inti atom. Partikel beta yang bemuatan-l e dan bermassa 1/836 sma. Karena sangat kecil, partikel beta dianggap tidak bermassa sehingga dinyatakan dengan notasi 0 -1e. Energi sinar beta sangat bervariasi, mempunyai daya tembus lebih besar dari sinar alfa tetapi daya pengionnya lebih lemah. Sinar beta paling energetik dapat menempuh sampai 300 cm dalam uadara kering dan dapat menembus kulit.

c. Sinar gamma ( γ )

Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetek berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak bermassa. Sinar gamma dinyatakan dengan notasi 0 0y. Sinar gamma mempunyai daya tembus. Selain sinar alfa, beta, gamma, zat radioaktif buatan juga ada yang memancarkan sinar X dan sinar Positron. Sinar X adalah radiasi sinar elektromagnetik.


DAFTAR PUSTAKA

( Di Akses Rabu, 11 Maret 2015, Jam 19:36 ) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar