Dari penurunan persamaan di atas, seperti
yang ditunjukkan oleh persamaan beda fasa (a)terlihat bahwa perubahan fasa
tergantung pada perubahan indeks bias n dan perubahan jarak h akibat pergeseran
posisi keempat komponen optik yaitu L1, L2, M1, M2. Perubahan fasa tersebut
berbanding lurus dengan perubahan kedua parameter tadi. Selain itu, muncul
konstanta yang membuat beda fasa tidak menjadi nol bila tidak ada perubahan
indeks bias atau perubahan jarak lintasan. Sedangkan pada persamaan beda fasa b
menunjukkan pengaruh jarak dalam perubahan fasa dan persamaan beda fasa c
menunjukkan hal serupa untuk indeks bias medium perambatan. Berdasarkan gambar
model prisma di atas, redaman yang dialami berkas cahaya pada interferometer
Mach Zehnder terjadi saat melewati medium udara, media semi pantul (D1 dan D2),
lensa kolimator (L1 dan L2). Berkas diserap udara dan lensa-lensa tersebut kemudian
berubah menjadi bentuk lain baik berupa panas maupun hamburan berkas. Timbulnya
redaman tersebut tak dapat diperkirakan besarnya tergantung karakteristik
lensa-lensa dan juga medium udara di sekitar interferometer.
Format Awal Modulasi Sistem Optik
Untuk waktu yang lama,
non-return-to-zero on-off-keying (NRZ-OOK) mendominasi format modulasi yang
digunakan dalam sistem komunikasi serat optik. Format modulasi NRZ-OOK ini
hanya akan disebut OOK. Alasan–alasan yang mungkin mendasari penggunaan OOK
pada awal aplikasi serat optik sebagai sistem komunikasi: pertama, OOK ini
hanya membutuhkan bandwidth elektrik yang relatif kecil untuk transmitter dan
receiver (dibandingkan dengan RZ- OOK); yang kedua, OOK tidak sensitif terhadap
noise fasa laser (dibandingkan Phase Shif Keying); dan yang terakhir OOK
memiliki konfigurasi yang sederhana pada transmitter maupun receiver. Pada
beberapa tahun terakhir, sebagaimana komunikasi serat optik yang mengalami
kemajuan dalam hal datarates yang semakin tinggi, DWDM dan komunikasi jarak
jauh dengan amplifier optik, modulasi OOK akan menjadi referensi yang baik
sebagai pembanding.
Blok diagram transmitter NRZ diperlihatkan
dalam gambar dibawah ini , dimana sinyal elektrik dimodulasi dengan sebuah
modulator intensitas eksternal. Modulator intensitas ini bisa berupa jenis
Mach-Zehnder atau jenis electro-absorbtion, yang mengubah sinyal elektrik OOK
dengan data rate Rb menjadi suatu sinyal optik OOK pada data rate yang sama. Lebar
pulsa optik pada sebuah pulsa ”1” yang terisolasi (antara bit-bit ”0”) sama
dengan kebalikan dari data rate (1/ Rb). Untuk mendeteksi suatu sinyal optik
NRZ, digunakan sebuah fotodiode yang sederhana pada receiver, yang akan
mengubah daya optik sinyal menjadi arus listrik. Disebut juga direct detection
(DD).
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.tes.telkomuniversity.ac.id/index.php?view=article&catid=23:sistem-komunikasi-optik&id=282:modulasi-cahaya&tmpl=component&print=1&page=
( Di Akses Rabu, 1 April 2015, jam 15:50 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar